
Koin Kuno Ditemukan di Gunung Padang
Salah seorang peneliti situs Gunung Padang, Danny Hilman Natawidjaja mengatakan, situs megalitikum Gunung Padang merupakan hasil campuran antara lapisan alami dan buatan manusia. Lapisan batuan alaminya berupa lava andesit bekas gunung purba, dilapisi bangunan buatan manusia setebal 15 meter. “Hanya sepertiganya, tidak seluruh bukit dengan bangunan sangat teratur. Sama sepeeti Borobudur hanya beda gaya,” ujarnya kepada Tempo di Bandung.
Di lapisan buatan manusia itu, kata Danny, dari hasil pencitraan muncul dua benda putih seperti pilar tegak. Di bagian dalam atau bawah tanah situs, ia menduganya sebagai sekat atau dinding ruangan. “Terlihatnya seperti itu, atau jalan aliran udara. Itu bagian di atas lava,” kata pakar gempa dari Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Bandung tersebut.
Belum sempat menyelidiki lebih jauh, proyek penelitian itu dihentikan pemerintah. Selama berjalan empat tahun, kata Danny, tim mendapatkan hasil luar biasa dibanding riset arkeologi lain. “Kami puas cukup banyak temuan karena sangat intensif di lapangan berbulan-bulan. Kami tidak dibayar melakukan itu,” ujarnya. Temuan menarik lainnya seperti artefak berupa batu runcing seperti kujang di dua lokasi yang salah satunya terkubur bersama tanah berumur 10 ribu tahun.
Misteri keberadaan ruang bawah tanah situs Gunung Padang, menurut Danny, perlu dipecahkan. “Harus diketahui ruang chamber itu menurut saya, bagaimana sejarah masa lalu itu. Harus sangat hati-hati ke sana karena kita tidak tahu apa itu,” ujarnya. Dia masih merahasiakan di teras mana persisnya ruang bawah itu berada.
Danny mengatakan, ruangan itu terlihat seperti kotak berdinding. Jumlah ruangannya dengan ukuran berbeda ada 4 buah. Dindingnya ada yang punya lebar sekitar 15 meter setinggi 5 meter. “Bangunan Gunung Padang sangat kuat, ribuan tahun tidak runtuh,” katanya.
ANWAR SISWADI
0 comments:
Post a Comment