Dhani Irawan - detikNews
Jakarta - Arkeolog dari Bosnia Herzegovia, Semir Sam Osmanagich memaparkan perbandingan antara penemuan piramida di Visoko, Bosnia Herzegovina, dengan situs Gunung Padang. Sam menilai kontroversi dalam sebuah penelitian adalah wajar.
Sam yang berbicara di Auditorium Plaza Bank Mandiri, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, menyebutkan jika dia dan timnya juga mendapat tantangan saat awal melakukan penelitian.
"Adanya kultur yang menentang kita. Tapi kemudian orang-orang berdatangan ke situs itu dan menjadi wisata," kata Sam saat diskusi mengenai situs Gunung Padang, Rabu (14/5/2014).
Sam mengatakan, dia dan timnya mengembangkan situs piramida di Bosnia itu sudah berjalan selama 9 tahun. Saat ini, situs itu sudah dikunjungi puluhan ribu turis dan paket wisata penelitian bagi kelompok yang berminat.
"Kuncinya adalah melibatkan setiap unsur terkait agar memahami bahwa situs itu memiliki manfaat," ujar Sam.
(dha/ndr)
Jakarta - Arkeolog dari Bosnia Herzegovia, Semir Sam Osmanagich memaparkan perbandingan antara penemuan piramida di Visoko, Bosnia Herzegovina, dengan situs Gunung Padang. Sam menilai kontroversi dalam sebuah penelitian adalah wajar.
Sam yang berbicara di Auditorium Plaza Bank Mandiri, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, menyebutkan jika dia dan timnya juga mendapat tantangan saat awal melakukan penelitian.
"Adanya kultur yang menentang kita. Tapi kemudian orang-orang berdatangan ke situs itu dan menjadi wisata," kata Sam saat diskusi mengenai situs Gunung Padang, Rabu (14/5/2014).
Sam mengatakan, dia dan timnya mengembangkan situs piramida di Bosnia itu sudah berjalan selama 9 tahun. Saat ini, situs itu sudah dikunjungi puluhan ribu turis dan paket wisata penelitian bagi kelompok yang berminat.
"Kuncinya adalah melibatkan setiap unsur terkait agar memahami bahwa situs itu memiliki manfaat," ujar Sam.
(dha/ndr)
0 comments:
Post a Comment