Wednesday, May 14, 2014

Benarkah Ada Chamber of Secret di Gunung Padang?

Elza Astari - detikNews
 
 Jakarta - Salah satu penemuan dari penelitian situs Gunung Padang di Cianjur yang dilakukan oleh Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) cukup mengejutkan. Bak film Harry Potter ada chamber of secret atau ada rongga-rongga besar di bawah permukaan Situs.

"Ada chamber atau lorong di dalam Gunung Padang, di tengah tengah bukit. Apa itu saya juga tidak tahu. Mudah mudahan kita ada akses untuk ke sana," jelas Dr. Danny Hilman salah seorang peneliti yang menjadi pembicara dalam diskusi yang digelar CIDES di Hotel Ambhara, Jaksel, Rabu (30/4/2014).

Temuan tentang keberadaan rongga-rongga besar di bawah permukaan ditunjukkan dengan jelas dan konsisten di banyak lintasan georadar dan geolistrik 2D serta dikonfirmasi oleh survey seismik tomografri.

Dalam diskusi itu dipaparkan juga bahwa dalam pengeboran yang dilakukan oleh TTRM terjadi water loss di beberapa lokasi. Water loss ini yang menjadi indikasi keberadaan rongga dengan dimensi minimal sekitar 5x3x2 meter kubik.

"Kita melakukan 4 pengeboran. Saat dibor ada water loss sehingga pada kedalaman 15 Meter kita hentikan karena takut nanti Gunung Padang banjir," ujar Danny yang merupakan ahli Geologi dari UI ini.

Rongga-rongga dapat terbentuk alamiah pada tubuh batuan lava, namun kenampakan geometri dan lokasi dari rongga-rongga besar di Gunung Padang memperlihatkan ada keteraturan dan selaras dengan bentuk bangunan Situs. Berdasarkan data tersebut, tim peneliti menyimpulkan kemungkinan besar rongga-rongga tersebut buatan manusia atau dipermak oleh manusia dari rongga-rongga alamiah batuan.

Peneliti lain yang juga hadir dalam diskusi, Ir. Pon Purajatnika juga menabahkan bahwa ada indikasi tempat peribadatan di atas rongga-rongga itu. "Ada chamber di bawah dan ada tempat peribadatan di atasnya," ungkap Pon.

 Pon yang merupakan Ahli Arsitektur ini juga menjelaskan mengenai orientasi pada area-area di Situs Gunung Padang. "Dari teras 2 orientasinya, axisnya langsung mengarah ke Gunung Gede. Di teras ketiga dan keempat orientasinya berubah menjadi ke arah barat. Mungkin karena sebelah barat ada area pemakaman leluhur mereka. Di teras kelima kembali lagi orientasinya ke arah Utara atau Gunung Gede. Di teras 4 ada indikasi tempat latihan militer," papar Pon.

Pon juga mengatakan bahwa ia dan timnya memperkirakan pada saat Situs Gunung Padang dibangun tidak ada peralatan canggih seperti kompas. "Namun mereka dapat menentukan arah dengan tepat," Pon menjelaskan.

TTRM memaparkan bahwa batu-batuan di Gunung Padang itu tertimbun antara setengah sampai 2,5 meter dan tersebar di seluruh bukit. Ini bukan batuan biasa tapi dibentuk. Menurut tim secara alami tidak mungkin sampai bisa sangat berbentuk dan simetris.

"Rasanya tidak mungkin bangunan di atas bisa bertahan ribuan tahun tanpa ada struktur kuat di bawahnya. Ada lapisan pasir di bawah konstruksi ini, untuk menahan bangunan dari gempa. Dan kontruksi ini bertahan selama ribuan tahun" jelas Pon.

Masih menurut Pon, melihat besarannya yang mencapai 25 hektar rasanya tidak mungkin Situs Gunung Padang dibuat hanya untuk ritual. "Ini cukup besar, ada indikasi ruang-ruang lainnya."

Sementara menurut Dhanny, Gunung Padang dulunya adalah suatu bukit yang alamiah, lavanya melampar ke bawah. "Ada satu masalah di sini, batu batu kolom di atas bukit pada situs ini dari mana? Asumsinya orang purba menambang dari bawah dan menyusunnya di atas bukit. Ini bukan hipotesis tapi interpretasi geologi-arsitektur," paparnya.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Benarkah Ada Chamber of Secret di Gunung Padang?

0 comments:

Post a Comment